FAQ > Tentang Solar Panel

Panel surya adalah teknologi canggih yang mengubah energi dari sinar matahari menjadi listrik. Solusi terbaik adalah memasangnya di atas atap Anda untuk memanfaatkan energi matahari sepenuhnya.

Inverter adalah alat pada solar panel yang berfungsi untuk mengubah arus DC (Direct Current) yang dihasilkan oleh solar panel menjadi arus listrik AC (Alternating Current). Arus listrik AC inilah yang dapat digunakan untuk menyalakan barang-barang elektronik keperluan rumah tangga anda.

Inverter adalah alat untuk merubah arus DC to AC. Listrik yang dihasilkan dari solar panel masih dalam bentuk arus DC sehingga harus kita ubah menjadi arus AC dengan inverter agar dapat digunakan oleh peralatan listrik di rumah

Inverter merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari solar panel. Inverter sendiri berfungsi untuk mengubah arus listrik searah atau DC yang dihasilkan solar PV menjadi arus listrik bolak balik atau AC sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah/gedung.

Panel surya menggunakan teknologi fotovoltaik (PV) yang menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi muatan listrik.

Namun, muatan listrik ini belum siap digunakan oleh peralatan listrik anda. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang disebut inverter untuk memproses muatan listrik ini agar siap digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik Anda

Terakhir, kelebihan listrik yang dihasilkan akan diekspor ke PLN, yang akan mengurangi tagihan listrik Anda yang akan datang

Bisa.

Reaksi yang terjadi dalam panel surya untuk menghasilkan arus listrik didapatkan oleh sel foton matahari, bukan dari panas matahari. Sehingga walaupun dalam keadaan berawan, mendung dan hujan sekalipun, panel surya tetap bekerja mengkonversi energi listrik, namun memang tidak seoptimal saat cuaca terik

Angka rata-rata penyerapan energi selama musim hujan:
• Pada hari berawan, solar panel biasanya menghasilkan 30% – 50% dari penyerapan optimum
• Pada hujan lebat, solar panel menghasilkan 10% – 20% dari penyerapan optimumnya

Bisa, dengan menggunakan sistem solar panel hybrid atau off grid.

Sebagai informasi, SUNterra menawarkan 3 jenis sistem solar panel: on-grid, off-grid, dan hybrid.

Sistem On-Grid: sistem ini akan bekerja bersamaan dengan sistem PLN yang terpasang dirumah sehingga dapat membantu mengalirkan energi listrik saat rumah membutuhkannya.

Sistem Off Grid: Sistem Off-Grid tidak terhubung dengan PLN dan membutuhkan baterai yang bisa memenuhi kebutuhan listrik di rumah selama 24 jam.

Sistem Hybrid: Sistem kerjanya seperti On-Grid hanya ada penambahan baterai untuk penyimpanan energi yang akan digunakan jika terjadi pemadaman oleh PLN.

Pemerintah Indonesia mewajibkan pemilik sistem panel surya mengganti kWh meter dengan kWh export-import(EXIM) , atau yang lebih dikenal dengan istilah PLN netmetering. Pelanggan diizinkan mengirimkan energi listrik ke PLN apabila di saat sistem solar panel mendapatkan cahaya matahari yang tinggi, namun di saat kebutuhan energi rumah lebih kecil dari produksi energi solar panel, maka pelanggan dapat mengirimkan energi lebih yang tidak digunakan oleh rumah saat itu. Skema ini mengibaratkan pelanggan “menitipkan” terlebih dahulu listrik dari solar panel ke PLN untuk digunakan kembali nantinya, atau PLN membeli listrik panel surya dalam bentuk deposit yang secara otomatis akan semakin dapat mengurangi tagihan PLN per bulan-nya.

Sistem solar panel hybrid yang dilengkapi baterai menawarkan solusi terbaik yang memungkinkan penyimpanan dan pendistribusian listrik saat terjadi pemadaman listrik, umumnya dengan cara kWh EXIM mengambil kembali energi yang sudah dialihkan ke grid PLN.

Sudut pemasangan solar panel tidak akan berubah, dan akan mengikuti kemiringan atap rumah yang ada. Desain sistem serta hasil energi sudah termasuk perhitungan shading dan losses (energi listrik yang hilang saat ditransfer ke inverter, atau saat mengalir di kabel). Jadi energi yang dihasilkan sudah net, tidak akan berkurang lagi karena semuanya sudah masuk dalam perhitungan.

1 kWp setara dengan 1350 watt, dengan rata-rata daya yang dihasilkan 3,5-4kWh/hari. Daya tersebut dapat digunakan untuk menyalakan 1 unit AC 1PK, 1 unit kulkas 300 watt dan 5 lampu led 10 watt. Kedepannya, jumlah pemakaian per bulan akan dikurangi dari besaran energi yang sudah dikirimkan sistem solar panel ke PLN.

1 kWp setara dengan 1350 watt, dengan rata-rata daya yang dihasilkan 3,5-4kWh/hari. Dapat digunakan untuk menyalakan 1 unit AC 1PK, 1 unit kulkas 300 watt dan 5 lampu led 10 watt.

Solar panel bekerja sejak pukul 06:00 – 18:00 dengan penyerapan optimal terjadi pada pukul 10.00 – 14.00 (3.8 jam). Solar panel bekerja secara maksimal pada saat matahari bersinar cerah, dan tetap bekerja di saat cuaca mendung walaupun berkurang produktivitasnya.

Satu solar panel memiliki daya watt sebesar 445 watt dengan berat sekitar 25 kilogram.

Idealnya solar panel dipasang menghadap arah jalur matahari dengan tingkat kemiringan 100 – 300.

Posisi kemiringan solar panel yang tepat akan sangat menentukan pemaksimalan penerimaan energi matahari. SUNterra menyediakan mounting, sehingga dapat mencapai sudut kemiringan yang ideal untuk menyerap energi surya. Luas area atap juga sangat mempengaruhi jumlah solar panel yang bisa dipasang.

Selain itu, berikut factor lain yang harus diperhatikan agar penyerapan dapat maksimal:

  • – Tidak terlalu banyak kontur/sudut
  • – Area datar yang luas
  • – Arah solar panel ke arah utara dan selatan
  • – Atap berbahan beton (membutuhkan mounting/ penyangga solar panel)

Panel surya dan jaringan yang terpasang memiliki usia teknis 25 tahun

Topik FAQ Populer

Apakah pengguna token listrik pra bayar dapat melakukan instalasi Panel Surya di rumah?

Pemasangan solar panel mengharuskan pelanggan mengganti sistem kWh meter menjadi Net Zero Meter. Selengkapnya…

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasang Panel surya?

Instalasi panel surya memakan waktu kurang lebih 5-7 hari, di luar pengurusan Net Metering dan SLO ke PLN. Selengkapnya…

Mengapa sistem PLTS saya tidak bisa melakukan export energi ke PLN?

Dikarenakan surplus energi listrik pada pulau Jawa & Bali, mengharuskan penyesuaian aturan baru pada praktik di lapangan. Selengkapnya…