Energi terbarukan, energi yang tidak ada habisnya. Bahkan energi terbarukan dianggap sebagai kunci untuk masa depan sebagai energi yang dapat diproduksi secara mandiri. Namun, apakah statement itu benar?
Artikel ini akan membahas mengapa energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk masa depan dan juga membahas kelebihan dan kekurangan dalam penerapan energi terbarukan.
Table of Contents
ToggleApa itu Energi Terbarukan?
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alam yang tidak akan habis, seperti sinar matahari, angin, air, dan panas bumi.
Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam yang membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk yang lambat laun akan habis dan mencemari lingkungan, sumber energi terbarukan menawarkan alternatif yang bersih dan tak terbatas.
Contoh Energi Terbarukan
Energi terbarukan merujuk pada sumber daya yang memanfaatkan proses alami yang terus-menerus diperbaharui oleh alam. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai beberapa sumber energi terbarukan:
#1 Energi Surya
Energi surya adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang paling cepat berkembang. Energi ini berasal dari matahari, yang bisa diubah menjadi listrik.
Solar panel adalah alat untuk mengubah cahaya matahari langsung menjadi listrik. Instalasi solar panel dapat dilakukan di atap rumah, bangunan, atau di lahan terbuka sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
#2 Energi Angin
Energi angin dihasilkan oleh turbin angin yang mengubah energi kinetik dari angin menjadi listrik. Turbin angin bisa dipasang di darat (onshore) atau di laut (offshore). Energi angin adalah sumber energi terbarukan yang sangat efisien, dengan biaya operasional yang rendah setelah instalasi awal.
#3 Energi Hidroelektrik
Energi hidroelektrik menggunakan aliran air untuk menghasilkan listrik. Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran air, dan air yang dilepaskan melalui bendungan menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.
Meskipun dianggap sebagai sumber energi terbarukan, pembangunan bendungan besar dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan, termasuk penggusuran masyarakat dan perubahan ekosistem sungai.
#4 Energi Organik (Biomassa)
Energi biomassa dihasilkan dari bahan organik, seperti kayu, limbah pertanian, dan kotoran hewan. Biomassa dapat dibakar langsung untuk menghasilkan panas atau dikonversi menjadi biogas atau bahan bakar cair lainnya.
Meskipun biomassa dapat menghasilkan emisi CO2 saat dibakar, siklus hidupnya sering kali dianggap karbon-netral karena tanaman yang tumbuh menggantikan bahan bakar dapat menyerap CO2.
#5 Energi Panas Bumi (Geotermal)
Energi panas bumi memanfaatkan panas yang berasal dari dalam bumi. Di lokasi dengan aktivitas geotermal tinggi, panas ini bisa diakses dengan memompa air ke dalam tanah, yang kemudian kembali ke permukaan sebagai uap panas yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin listrik.
#6 Energi Oseanik
Energi oseanik mencakup beberapa teknologi yang memanfaatkan laut, seperti energi pasang surut, energi gelombang, dan perbedaan suhu antara permukaan laut dan kedalaman (energi termal laut). Meskipun potensial besar, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum banyak digunakan secara komersial.
Setiap jenis energi terbarukan memiliki keunikan dan tantangannya sendiri, dan pemilihan teknologi sering kali bergantung pada kondisi geografis dan ekonomi lokal. Dengan kemajuan teknologi dan penurunan biaya, pemanfaatan energi terbarukan diharapkan terus meningkat, mendukung transisi global menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kelebihan Energi Terbarukan
- Persediaan yang melimpah
- Tidak akan pernah habis
- Ramah lingkungan
- Dapat diakses secara gratis dengan teknologi yang tepat
- Perawatan yang minimal dibandingkan dengan sumber energi konvensional
- Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang pekerjaan
- Mengeliminasi kebutuhan untuk impor bahan bakar fosil
- Biaya lebih ekonomis dalam jangka panjang dibandingkan dengan sumber energi konvensional
- Teknologi yang tersedia mudah digunakan bahkan di lokasi yang terpencil
- Energi ini dapat dihasilkan di berbagai lokasi
Kekurangan Energi Terbarukan
Tentu bukan hanya kelebihan, energi terbarukan juga memiliki kekurangan. SUN Terra akan membahas secara detail kekurangan yang terdapat pada energi terbarukan dan bagaimana menyikapinya.
#1 Biaya Awal Tinggi
Seperti dalam penjelasan sebelumnya, Energi terbarukan membutuhkan teknologi dalam pemanfaatannya, seperti contohnya yaitu solar panel.
Meskipun biaya awal yang dikeluarkan cukup tinggi, namun untuk jangka panjang justru teknologi seperti solar panel akan menghemat biaya listrik Anda dimasa yang akan datang.
Anda dapat mengetahui efisiensi penggunaan solar panel dengan mengunjungi kalkulator SUNTerra yang kami sediakan.
#2 Membutuhkan Ruang
Fasilitas energi terbarukan memang perlu menyediakan lahan misalnya untuk trubin angin atau lahan untuk menggunakan solar panel.
Namun jangan khawatir untuk penggunaan solar panel Anda dapat memanfaatkan atap rumah. Silahkan baca artikel tentang pemasangan solar panel untuk atap rumah berikut ini.
PLTS ATAP: SOLUSI ENERGI RAMAH LINGKUNGAN DI ATAS RUMAH ANDA
Solar panel saat ini adalah cara yang efisien untuk menerapkan energi terbarukan jika dibandingkan penggunaan energi hidroelektrik, kita tidak harus membangun bendungan besar yang dapat memiliki dampak yang kurang baik untuk lingkungan seperti penggusuran masyarakat dan perubahan ekosistem sungai.
#3 Kondisi Alam
Faktor Alam memang sedikit mempengaruhi pemanfaatan energi terbarukan. Namun, untuk solar panel tetap bisa menghasilkan energi meskipun dalam kondisi berawan, namun efisiensinya memang akan lebih rendah dibandingkan dengan kondisi cerah.
Kesimpulan
Walaupun terdapat beberapa kekurangan, manfaat energi terbarukan seringkali melebihi kekurangannya, terutama dalam konteks cuaca dan penggunaan jangka panjang. Dengan kemajuan teknologi dan penurunan biaya, potensi energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil semakin mudah diterapkan dan bisa menjadi kunci utama dalam transisi energi global yang bermanfaat.